Jumat, 23 November 2007

Hapus Diskriminasi pada Tubuh Polri

Rabu, 20 Juni 2007, 17:02 WIB

IPW SINYALIR ADA DISKRIMINASI DALAM PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN

Jakarta--RRI-Online, Indonesian Police Watch (IPW) mensinyalir adanya perbedaan perlakuan (diskriminasi) antara alumni Akademi Kepolisian yang dianakemaskan dengan alumni perguruan tinggi umum yang menjadi "anak tiri".Untuk itu, Polri harus menghapus diskriminasi dalam pendidikan di lingkungan kepolisian, karena dapat merugikan Polri dan rakyat, kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane di Jakarta, Rabu (20/6)."Di tengah gencar-gencarnya polisi meminta masyarakat untuk tidak berlaku diskriminatif, Polri malah terus memelihara sikap diskriminatif dalam pendidikan anggotanya," katanya.Dalam skala kecil, ia menyebutkan, dari 30 calon siswa Sekolah Administrsi Pimpinan Tingkat Tingggi (Sespati) tahun 2007 ini, sebanyak 28 orang di antaranya berasal dari lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) sedangkan hanya dua siswanya dari lulusan perguruan tinggi (PT) biasa."Ini telah terjadi diskriminasi karena alumni Akpol menjadi anak emas di jenjang Sespati sedangkan alumni PT umum menjadi anak tiri," katanya menegaskan.Padahal, Sespati yang siswanya harus berpangkat kombes selama ini telah menjadi salah satu kunci penentu untuk mendapatkan pangkat jenderal.Pane menambahkan, di jenjang Sespim (Sekolah Staf Pimpinan) juga terjadi diskriminasi karena sebagian besar siswanya adalah alumni Akpol juga sedangkan alumni PT umum jumlahnya sangat sedikit.Bagi yang tidak ada kesempatan masuk Sespim, maka Polri membentuk lembaga pendidikan bernama Selapa (Sekolah Lanjutan Perwira), katanya.Padahal, Sespim dinilai lebih prestisius dibandingkan dengan Selapa. "Namun yang terjadi adalah mayoritas Selapa diikuti perwira alumni non Akpol sedangkan dari Akpol jumlahnya sedikit," katanya.IPW berharap agar diskriminasi yang melahirkan anak emas dan anak tiri itu segera dihapuskan dan tidak perlu lagi membedakan antara alumni Akpol dengan non Akpol.Ia menilai, keputusan Polri untuk menerima lulusan sarjana umum sebagai taruna Akpol akan dapat mengikis diskriminasi.Ia menyatakan, akibat adanya diskriminasi itu maka banyak perwira yang menjadi frustasi karena karirnya terhambat padahal kemampuannya bisa jadi lebih baik dibandingkan dengan yang lain.

http://www.rri-online.com/modules.php?name=Artikel&sid=29240

Tidak ada komentar: